News & Research

Reader

Rupiah Ditutup Menguat 0,40% Usai BI Naikkan Suku Bunga Acuan
Wednesday, April 24, 2024       16:17 WIB

Ipotnews - Tiga faktor berupa aktivitas bisnis Amerika Serikat yang melemah, penetapan Prabowo - Gibran oleh KPU sebagai pemenang Pilpres 2024, dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia pada bulan April, membuat kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar pada sore ini.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu (24/4) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp16.155 per dolar AS, menguat 65 poin atau 0,40% dibandingkan Selasa sore (23/4) di level Rp16.220 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa indeks dolar AS melemah hari ini. "Pertama adalah karena data indeks manajer pembelian menunjukkan kelemahan tak terduga dalam aktivitas bisnis AS," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis sore ini.
Sebagaimana diketahui, data Indeks Manajer Pembelian (IMP) yang mengecewakan dari AS telah dirilis pada hari Selasa kemarin. Pada bulan April, IMP Komposit S&P Global awal untuk AS turun menjadi 50,9 dari angka sebelumnya 52,1.
Selain itu, IMP Manufaktur turun menjadi 49,9 dari 51,9 pada pembacaan sebelumnya, di bawah estimasi 52,0. Demikian pula, IMPJ asa turun ke 50,9, dibandingkan dengan 51,7 sebelumnya, di bawah ekspektasi 52,0.
"Namun dolar mempertahankan sebagian besar kenaikannya sejauh ini pada bulan April, karena para pedagang tidak memperhitungkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh the Fed," ujar Ibrahim.
Fokus pasar kini tertuju pada data ekonomi AS yang akan datang, yang berpotensi memberikan lebih banyak petunjuk mengenai suku bunga. Data pertumbuhan ekonomi AS kuartal I 2024 akan dirilis pada hari Kamis besok. Sementara data indeks harga PCE alat pengukur inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada hari Jumat mendatang.
"Indikator-indikator terbaru yang menunjukkan inflasi AS yang tinggi menyebabkan pasar mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni," tambah Ibrahim.
Faktor kedua, di dalam negeri, pelaku pasar merespon positif atas penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 dengan perolehan suara yang diraih sebanyak 96.214.691 atau 58,59% dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.
Ini menjadi sentimen positif yang ikut membantu penguatan kurs rupiah hari ini. Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi sudah mengumumkan menolak semua gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum ( PHPU ) pada Senin (22/4/2024) yang dilayangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden paslon 01 dan paslon 03 yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Ditolaknya gugatan tersebut memberikan angin segar bagi mata uang garuda. Hal ini terbukti sejak putusan MK pada Senin hingga hari ini, rupiah terpantau secara konsisten mengalami penguatan walaupun penguatannya belum dibawah Rp16.000," jelas Ibrahim.
Ketiga, sesuai prediksi Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-24 April 2024 di saat anjloknya nilai tukar rupiah. Ini juga membantu penguatan rupiah sore ini.
"Keputusan menaikkan suku bunga untuk memperkuat stabilitas rupiah dari kemungkinan membuturuknya risiko global serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,51% pada 2024 dan 2025," pungkas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM